Mensyukuri Turunnya Hujan

eramuslim - Hujan, melimpahkan berkah dari sang pencipta pada mahluk-mahluknya yang melata di muka bumi ini, bukan hanya untukmu manusia. Tumbuhan semakin hijau menyegarkan, benih-benih menggeliat tumbuh untuk memulai babak baru dalam hidupnya. Mungkin bila hujan itu diciptakan hanya untuk manusia maka sampai detik ini, ia tak akan turun lagi, karena kemaksiatan yang telah diperbuat. Sudah selayaknya kita harus berterima kasih dengan tumbuhan, hewan, yang karena ketulusan merekalah salah satu yang menyebabkan hujan turun membasahi bumi.
Hujan yang mulia kadang diumpati oleh orang-orang yang yang belum mampu mensyukuri nikmat dari Allah yang Maha bagi semua mahluknya, mereka hanya terfikir oleh tujuan-tujuan sesaat mereka saja. Mungkin perasaan yang dongkol sering terlontar atau hanya ada dalam hati.
Hujan menyiram bumi dengan derasnya kadang membawa bencana, karena manusia yang serakah memakan hutan yang begitu baiknya memberikan segalanya bagi manusia. Manusia-manusia yang tak tahu berterima kasih malah melahapnya bulat-bulat untuk kepentingannya sendiri. Sunggguh benar adanya, bahwa kerusakan di langit dan di bumi bukan siapa-siapa yang menciptakan, namun diri manusia sendirilah penyebabnya.
Hujan di pagi hari, banyak digerutui orang-orang yang akan berangkat kerja dengan alasan perjalanan menuju ke kantor jadi macet total, lalu sudah pasti terlambat, harus berhujan-hujan ria, hingga kedinginan.
Jangkrik dan kodok bersujud syukur, dengan lantunan doanya yang sangat harmonik, ia mengekpresikan kegembiraan dan syukur yang mendalam, Allah telah memberkahi bangsa katak dan hewan-hewan lainnya. Lalu berudu itupun jadi katak-katak kecil yang berjuang hidup sampai akhirnya ia harus berbiak lagi demi kelanggengan pengabdian.
Di padang Kalahari yang panas dan luas hujan adalah awal kemeriahan kehidupan bagi penghuni padang, singa-singa jadi gemuk lagi, semua penghunipun bergairah untuk melakukan regenerasi bagi keturuanannya, ini adalah masa yang baik untuk membesarkan anak, masa penuh makanan, masa penuh perburuan, masa penuh istirahat diantara kewaspadaan.
Hujan begitu ditunggu-tunggu oleh petani-petani kita. hujan pertama dengan sedikit angin kencang melegakan mereka, karena besok dapat membajak sawahnya, yang telah ditunggui sepetak kecil bibit padi yang disemai. Hujan adalah keberkahan bagi petani.
Hujan-hujan menghijaukan hutan-hutan tropis di negeri kita. Hijaunya hutan tropis kita menyumbang begitu banyak oksigen dunia. Hujan menyegarkan dunia ini dengan kehijauannya, dengan fotosintesis dan oksigen yang dihasilkan.
Hujan sama sekali bukan malapetaka buat mahluk-mahluk yang terus mensyukuri kenikmatan. Masihkan kita mengerutu dengan hujan yang turun pagi ini? Wallahu ‘alam bishowab.

Kiriman: Warsito Suwadi
warsito@attglobal.net

Jangan Jadikan Otak Kita menjadi “Tong Sampah” Ilmu Pengetahuan dan Informasi

Seandainya saja setiap dosen dan orang-orang yang mengaku cerdas dan profesional rajin menulis ilmu pengetahuan dan ide besar mereka di internet (web/blog) serta diikuti mahasiswa yang rajin menulis dan mempublikasikan tugas-tugas perkuliahan mereka di internet, saya teramat sangat yakin tidak akan ada lagi kisah-kisah mahasiswa diberbagai daerah yang kesulitan mencari referensi terkait bidang keilmuwan mereka. Bahkan bukan hanya mereka saja yang bisa menikmatinya tapi seluruh orang dibelahan dunia memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari internet.
Namun menyadarkan pola pikir dan kebiasaan tersebut memanglah teramat sangat sulit. Tapi membiarkan kebiasaan buruk ini untuk terus berlanjut juga merupakan sesuatu yang jauh lebih buruk lagi. Saat ini, hampir semua orang mempublikasikan pemikiran dan ide-ide besar mereka diberbagai bidang melalui dunia maya (internet) hal ini karena mereka sadar bahwa kemajuan teknologi informasi bernama internet ini mau tidak mau sudah menjadi bagian dari aktivitas kita sehari-hari. Terlebih saat ini ketika semua informasi sudah bisa diakses dengan mudah melalui mobile (Handphone) menyebabkan penyebaran akses informasi menjadi semakin cepat dan luas hingga mencapai kepelosok negeri bahkan ke pelosok desa terpencil. Saat kita sadar akan adanya situasi yang tersebut diatas, apakah kita akan mempertahankan pola pikir “KUNO” kita untuk TIDAK MAU BERBAGI INFORMASI DAN PENGETAHUAN YANG KITA MILIKI MELALUI INTERNET DENGAN BERJUTA ALASAN ? Jika jawaban kita atas pertanyaan diatas adalah IYA. Maka saya sarankan silahkan anda hidup dan berinteraksi di jaman saat internet belum ada.Sadarkah kita bahwa ilmu pengetahuan yang hanya kita simpan dalam otak kita ibarat “sampah ilmu pengetahuan” dan otak kita adalah “tong sampah” dari ilmu pengetahuan tersebut. Beberapa alasan “kuno” kenapa orang malas untuk menuliskan ide dan ilmu pengetahuan mereka di internet diantaranya adalah:
1. Plagiat
Beberapa orang takut tulisan mereka diklaim menjadi tulisan orang lain. Sebenarnya alasan semacam ini sudah “sangat tidak bermutu” kenapa saya berani katakan demikian ? Karena jika kita melihat dan merujuk undang-undang halk cipta dalam satu bab disebutkan bahwa setiap karya tulis seseorang ketika di publish di internet sudah dilindungi hak cipta ats tulisan tersebut. Apalagi di era keterbukaan dan canggih ini, kita dengan sangat mudah melacak tulisan-tulisan kita yang beredar di internet. Jika ada orang yang mengklaim tulisan tersebut adalah tulisan mereka, maka kita bisa melaporkan si plagiator tersebut melalui jalur hukum.
2. Tidak DIBAYAR
Sebenarnya saya pribadi “teramat sangat tidak suka” dengan masih adanya orang-orang yang berfikir seperti ini, ya, mereka malas menulis karena TIDAK DIBAYAR. Sebuah alasan yang menurut saya sudah harus hilang di era keterbukaan seperti sekarang ini. Saya sangat yakin mereka-mereka yang berfikiran seperti ini justru biasanya ada pada kalangan orang-orang yang mengklaim diri mereka adalah ORANG YANG CERDAS, PROFESIONAL, AHLI, dan julukan-julukan besar yang lain sehingga menganggap dan menilai bahwa setiap kata yang tertulis dari mereka HARUS MENGHASILKAN RUPIAH (TIDAK BOLEH GRATIS ! ). Saat ini sebenarnya para BLOGER sudah memberi SOLUSI CERDAS untuk masalah ini. Seorang bloger hampir setiap hari menulis dan berbagi ilmu pengetahuan mereka di web atau blog mereka masing-masing. Tulisan dan ilmu para bloger ini di “Obral” gratis melalui internet. Kemudian karena tulisan dan ilmu pengetahuan yang mereka tulis memang sangat bermanfaat untuk orang banyak, maka blog mereka banyak dikunjungi orang disetiap harinya. Merasa blog mereka banyak dikunjungi orang, maka si Bloger kemudian memasang jasa IKLAN di blog mereka. Akhirnya dari sana banyak Advertiser yang tertarik memasang iklan di web/blog para bloger tersebut. Bukan hanya advertiser lokal tapi juga advertiser diseluruh belahan dunia. Dengan cara itulah para bloger berbagi ilmu pengetahuan mereka dengan Gratis tapi tetap memiliki penghasilan yang jumlahnya juga sangat besar. Hal ini bisa terjadi ketika tulisan-tulisan yang kita tulis memang memberi manfaat banyak orang dan berkwalitas sehingga advertiser merasa tidak rugi menitipkan iklan di web/blog tersebut.
3. Takut Ketahuan Jika Karya Tulisan Mereka Ternyata HASIL PLAGIAT
Alasan yang terakhir ini saya temukan langsung dari beberapa teman saya yang selama kuliah ternyata dalam mengerjakan tugas mereka hanya hasil dari “copy paste” sehingga mereka malu mempublikasikan tulisan mereka di internet karena pasti akan ketahuan kalau tugas dia selama kuliah ternyata hasil dari copy paste. Tapi yang saya takutkan lagi sebenarnya adalah ketika alasan mahasiswa ini juga ternyata menjadi ALASAN PARA DOSEN YANG MALAS MENULIS DI INTERNET ?. Sangat mungkin memang, ketika dosen tidak berani menuliskan pemikiran dan ilmu pengetahuan mereka di internet karena mereka takut sebagai seorang dosen ternyata dalam memberikan materi perkuliahan mereka, ternyata materi perkuliahan yang dia berikan ke mahasiswa adalah hasil COPY PASTE. Hal ini bisa dilihat kemungkinanya dengan melihat sangat jarangnya sekali seorang dosen saat memberikan materi perkuliahan dia mencantumkan sumber-sumber atau referensi dari materi perkuliahan yang mereka berikan kepada mahasiswa. Saya sangat yakin mungkin masih banyak lagi berjuta alasan untuk menyebutkan kenapa orang tidak mau atau malas menulis dan berbagi ilmu pengetahuan mereka melalui Internet. Tapi saya tidak mungkin memasukan semua alasan tersebut apalagi jika alasanya hanyalah MALAS dan SIBUK. Melalui tulisan ini sebagai admin saya mengajak kepada semua mahasiswa, dosen ilmu perpustakaan dan semua pejuang-pejuang literasi informasi di seluruh Indonesia untuk mulai detik ini untuk mencoba rajin menulis dan mempublikasikan tulisan anda di internet sehingga ilmu pengetahuan dan ide-ide serta pemikiran luar biasa anda bisa dibaca dan diketahui oleh orang banyak sehingga pembaca-pembaca tulisan anda akan mengingat anda sebagai orang yang cerdas dan berilmu serta memberi banyak manfaat untuk orang banyak walau hanya melalui tulisan. Untuk menulis di blog, anda bisa melalui banyak pilihan seperti Blogspot, Blogdetik, Wordpress, dan masih banyak sekali media yang lain. Dunia Perpustakaan juga menyediakan ruang untuk anda yang ingin menjadi kontributor dan menulis di web/blog ini dengan cara dan petunjuk DISINI. Terakhir saya hanya ingin mengatakan bahwa:
TIDAK AKAN PERNAH RUGI BERBAGI ILMU PENGETAHUAN KE BANYAK ORANG, KECUALI BERJUTA MANFAAT DIDALAMNYA. Dengan semakin banyak orang berbagi Ilmu pengetahuan, maka yakinlah bahwa kemajuan ilmu pengetahuan akan semakin cepat dan murah. Dan sebaliknya, semakin kita “PELIT” untuk berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi maka sesungguhnya kita menjadi bagian dari orang-orang yang MENUNDA bahkan MENGHAMBAT Percepatan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.
Ari Suseno: Pendiri dan pengelola duniaperpustakaan.com

Kisah Karpet

Sebuah kisah nyata...

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja,
cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik.
Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat
menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di
rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat
jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian.
Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan
menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia
Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir
tersenyum & berkata kepada sang ibu:

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan"

Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak
ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah
cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak
ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria
mereka.”

“Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya
mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan
apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana,
artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada
bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang
tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor,
karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya
ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog
terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler  untuk menciptakan NLP
(Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut
Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut
pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif,

salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;

1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan,
karena itu
artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV,
karena itu
artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal,
karena itu
artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan

4. Untuk Tagihan kartu kredit yang cukup besar,
karena itu
artinya saya harus bekerja untuk bayar cicilan

5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan,
karena itu
artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman

6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan,
karena itu
artinya saya cukup makan

7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari,
karena itu
artinya saya masih mampu bekerja keras

8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah,
karena itu
artinya masih ada kebebasan berpendapat

9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya,
karena itu
artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup

10. Untuk dst...
________________________________________________________________________________
Salam,
~Vie
http://virgina.multiply.com

Bersumpah dengan nama ALLAH

Janganlah kamu jadikan (nama)
Allah dalam sumpahmu sebagai
penghalang untuk berbuat
kebajikan, bertakwa dan
mengadakan ishlah di antara
manusia139. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.

ALBAQARAH : 224

Orang yang berbuat kebajikan

177. Bukanlah menghadapkan wajahmu
ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan)
dan orang-orang yang memintaminta;
dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orangorang
yang menepati janjinya
apabila ia berjanji, dan orang-orang
yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.

Orang-orang yang mendapat PETUNJUK.

153. Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu99, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.

154. Dan janganlah kamu mengatakan
terhadap orang-orang yang gugur di
jalan Allah, (bahwa mereka itu )
mati; bahkan (sebenarnya) mereka
itu hidup100, tetapi kamu tidak
menyadarinya.

155. Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.

156. (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: "Inna lillaahi wa
innaa ilaihi raaji'uun"101.

157. Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan
rahmat dari Tuhan mereka dan
mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.

AL-Baqarah : 153, 154, 155, 156 dan 157.

Shahih Bukhari no.12

Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin Abdullah ats-Tsaqafi] dari [Malik bin Anas] dalam riwayat yang dibacakan atasnya, dari [Abu Suhail] dari [bapaknya] bahwa dia mendengar [Thalhah bin Ubaidullah] berkata, "Seorang laki-laki dari penduduk Nejd yang rambutnya berdiri datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami mendengar gumaman suaranya, namun kami tidak dapat memahami sesuatu yang dia ucapkan hingga dia dekat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ternyata dia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Islam adalah shalat lima waktu siang dan malam.' Dia bertanya lagi, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan shalat sunnah dan puasa Ramadlan.' Dia bertanya, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan puasa sunnah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan (kewajiban) zakat kepadanya.' Dia bertanya lagi, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan sedekah sunnah'." Perawi berkata, "Lalu laki-laki tersebut mengundurkan diri pamit sedangkan dia berkata, 'Demi Allah, aku tidak akan menambahkan lebih dari ini dan tidak pula mengurangi darinya'. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia akan bahagia jika benar (melakukan-Nya) '." Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub] dan [Qutaibah bin Sa'id] semuanya dari [Ismail bin Ja'far] dari [Abu Suhail] dari [bapaknya] dari [Thalhah bin Ubaidullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini seperti hadits Malik, hanya saja dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia akan bahagia, -demi bapaknya- jika dia benar', atau dia akan masuk surga, -demi bapaknya- jika dia benar'."

Shahih Bukhari no.10

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari berada di hadapan manusia, lalu seorang laki-laki mendatanginya seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan yang akhir'. Dia bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? ' Beliau menjawab, 'Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat yang wajib, membayar zakat yang difardlukan, dan berpuasa Ramadlan.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? ' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila hamba wanita melahirkan tuan-Nya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila orang yang telanjang tanpa alas kaki menjadi pemimpin manusia. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila penggembala kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, " kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam membaca: '(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok.Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal) ' (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki tersebut kembali pergi. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Panggil kembali laki-laki tersebut menghadapku'. Maka mereka mulai memanggilnya lagi, namun mereka tidak melihat sesuatu pun. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ini Jibril, dia datang untuk mengajarkan manusia tentang agama mereka'." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Abu Hayyan at-Taimi] dengan sanad ini hadits semisalnya, hanya saja dalam riwayatnya ada kalimat, 'Apabila hamba wanita melahirkan suaminya, yaitu para gundik'.

Shahih Bukhari no.7 & 8

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: "Akan ada orang-orang pada akhir umatku menceritakan sebuah hadits kepada kalian yang mana kalian belum pernah mendengarnya dan tidak pula bapak kalian. Maka kalian jauhilah dan mereka jauhilah."




Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan ada di akhir zaman para Dajjal Pendusta membawa hadits-hadits kepada kalian yang mana kalian tidak pernah mendengarnya dan bapak-bapak kalian juga belum pernah mendengarnya. Maka kalian jauhilah dan mereka jauhilah. Mereka tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa memfitnah kalian."

Shahih Bukhari no.3

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang sengaja melakukan kedustaan atas namaku, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka'."

Shahih Bukhari no.2

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena siapa yang berdusta atas namaku niscaya dia masuk neraka."

Shahih Bukhari no.1

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"

ADAKAH AKU IKHLAS?

Kita semua maklum bahawa keikhlasan itu menjadi pra-syarat untuk apa-apa
amalan kita diterima oleh Allah swt. Kerana kita inginkan amalan kitalah
yang bakal menjelma sebagai makhluk yang indah bila kita di dalam alam
barzakh nanti, kita berharap agar amalan kitalah yang dapat membela kita
pada hari pembalasan kelak.  Sudah tentu, niat pada permulaan kita membuat
sesuatu, hinggalah ke akhirnya   perlulah hanya kerana Allah semata-mata.
Tidak kira amalan itu menyentuh  perkara peribadi mahupun dalam kehidupan
berdakwah. Namun, ibarat kita   hendak mengenal samada kita sudah terkena
penyakit 'chicken pox' dsbnya, ada   tanda-tanda yang dapat menolong kita
memastikan adakah benar kita ini  ikhlas.   Antaranya :-
  1. Kita takutkan sanjungan dan pujian manusia.
  2. Kita tidak berasa hati apabila usaha dikritik oleh manusia.
  3. Kita tidak berasa bangga bila dipuji.
  4. Kita sentiasa menganggap diri cuai dalam ibadah akibat sikap taajub
akan diri sendiri.
  5. Tidak malas, lembab dan ketinggalan dalam kesusahan.
  6. Tidak jemu dalam berusaha mengajak orang kepada Islam.
  7. Tidak menjauhkan diri dari jemaah walau dicaci manusia.
  8. Di dalam organisasi/jemaah, tidak teringin menjadi ketua tetapi tetap
  bekerja dan menyumbang.
  9. Menjadi pemimpin atau pengikut, mana satu tidak menjadi hal.
  10. Tidak marah malah gembira, bila muncul seorang yang baru menjadi
ketua
  (namun bukan bermaksud tanggungjawabnya sendiri berkurang, kerana amanah
  bukan dari manusia tetapi dari Allah)

 Begitulah antara perkara-perkara yang perlu kita perhatikan. Ini hanyalah
panduan sahaja sebagai langkah berjaga-jaga bagi memastikan amalan diri
kita   sendiri bersih dari sifat ria', taajub, takabbur dan seumpamanya.
Pekerjaan   yang zahirnya baik, tetapi jika diselimuti oleh segala sifat
yang batil   tersebut, maka sia-sialah di sisi Allah swt. Hatta mereka yang
berperang di
 saff hadapan dan mati di medan peperangan. Walau bagaimanapun, atas
kelemahan manusia, tidak layak sebenarnya untuk menilai atau menghukum
orang   lain ikhlas ataupun tidak.

Dalam satu kata-kata ulamak, ada ulamak yang mengatakan untuk membayangkan
ikhlasnya    seseorang itu seperti seekor semut yang hitam yang berjalan
diatas batu yang   hitam pada waktu malam ( yg pekat legam ). Betapa
besarnya hati manusia itu, apa   bila merasakan hatinya itu ikhlas terhadap
Allah ta'ala.

 Perlu diingatkan juga, dalam satu hadith nabi.. telah berkata " 3 golongan
yang   tidak diterima allah ta'ala untuk masuk ke syurga, kemudian ditanya
kepada nabi   apakah golongan itu, maka nabi menjawab 1. Orang-orang kaya
menginfaqkan (  sedekah ) sebahagian hartanya di jalan allah, tetapi tidak
ikhlas. 2.  Orang-orang yang berjihad di jalan allah, mahupun perang atau
sebagainya. 3.  Orang-orang alim ulamak yang menyampaikan ilmu itu tetapi
tidak ikhlas kerana  Allah ta'ala"   Jadi sahabat dan sohabiat yang
dirahamtilah allah sekalian dapat kita renungkan   betapa besar ikhlas tu
perlu wujud pada hati masing. Syaitan sentias merasuk   diri anda supaya
mengkianati Allah ta'ala. oleh itu sentiasalah menyucikan jiwa   anda dari
perasaan hasad dan dengki serta riak yang membinasakan diri kita di
akhirat kelak.

Kita hanya boleh melihat yang zahir sahaja. Allah swt yang Maha Mengetahui
dan hanya Allah swt sahajalah yang berhak membalas segala amalan. Samada
amalan yang baik atau sebaliknya.

 Sama-samalah kita berdoa:

Wahai Tuhan kami!   Perbaikilah hati kami, hapuskanlah cacat cela kami,
pimpinlah kami ke arah kebaikan,   hiasilah kami dengan taqwa,
kurniakanlah kepada kami taat setia kepadaMu sepanjang hidup kami.

Tuhan kami! Jadilah kami ikhlas kepadaMu, syukur kepadaMu, bertawakkal
kepadaMu, taubat kepadaMu, khusyuk kepadaMu.

Wahai Tuhan kami!   Sesungguhnya kami mohon kepadaMu   ketetapan di dalam
urusan ini   keazaman di dalam hidayah   tolonglah kami mengingat Engkau
menyebut namaMu   mensyukuri Engkau   baik ibadat kepadaMu.

 (someone)

Do'a Seorang Ibu

Di lautan yang dalam, di atas gelombang ombaknya yang sangat besar karena
hembusan angin topan, melayanglah Nabi Sulaiman melewati angkasa lautan
ini.
Dengan ijin Allah angin berada di bawah perintah beliau.
Karena hembusan angin semakin dahsyat, beliau memerintahkan angin agar
menghentikan hembusannya. Angin pun berhenti seketika. KEmudian beliau
memerintahkan kepada para jin untuk menyelam ke dasar laut dan melihat
isinya. Tanpa pamrih lagi jin-jin itu menyelam satu-persatu ke dasarnya.
Betapa terkejut mereka setelah menemukan kubah yang terbuat dari batu
zamrud
berwarna putih tak berpintu di dasar laut itu. Akhirnya mereka kembali
kepada Nabi Sulaiman as melaporkan apa yang mereka temukan.
Nabi Sulaiman as lalu memerintahkan untuk mengeluarkan barang tersebut dan
diletakan didahadapn beliau. Belaiu merasa kagum dan heran melihat kubah
tersebut, lalu beliau berdoa kepada Allah agar rahasia ini disingkapkan.
Tidak beberapa lama kubah itu membelah dua dan membukakan pintunya. Di
dalamnya berdiam seorang pemuda yang sedang sujud. Melihat kenyataan ini,
Nabi Sulaiman bertanya:
"Apakah kamu dari bangsa jin atau malaikat?"
"Tidak!", jawab pemuda itu. "Saya manusia biasa".
"Sebab apakah kamu mendapatkan kemuliaan sedemikian rupa?" tanya NAbi
Sulaiman
"Karena saya taat pada perintah ibu. Dikala itu saya mempunyai ibu yang
lanjut usia, saya selalu menggendongnya ke mana ibu pergi. Kemudian ibu
mendoakan saya yang sabagian doanya: Ya Allah limpahkanlah pada anakku
rizki
yang baik dan jadikanlah kediamannya sesudah matiku bukan di bumi dan bukan
di langit. Setelah itu ibu meninggal dunia. Saya berjalan-jalan di tepi
pantai, disitu saya melihat kubah terbuaty dari zamrud berwarna putih, saya
mendekatinya. Kubah itu membukakan pintunya , dan sayapun masuk ke dalam,
akhirnya kubah ini merapat dengan sendirinya, dengan ijin Allah. Kemudian
saya tidak tahu lagi entah berdiam di bumi, dilangit, atau diangkasa. Dan
Allah selalu memberikan rizki kepadaku di dalam batu ini", jelas pemuda
itu.
"Bagaimana kau mendapat rizki di dalam batu ini?", tanya Nabi Sulaiman
selanjutnya.
"Bila saya lapar, tumbuhlah sebatang pohon dari batu ini lalu berbuah, dari
batu ini pula memancar air yang lebih putih dari susu lebih manis dari madu
lebih dinigin dari es, setelah kenyang maka makanan itu menghilang".
"Bagaimana kau tahu siang dan malam?"
"Bila fajar mulai menyingsing, memutihlah kubah ini dan bersinar, bila
matahari tenggelam, kubah ini menjdi gelap. Dengan inilah saya mengetahui
siang dan malam".
Baru saja selesai sang pemuda memberi keterangan, kubah itu merapat kembali
bagai telur burung kasuari, lalu kembali ke dasar laut.
Dan Allah mampu berbuat segala sesuatu.

Syekh Syihabudin Al Qalyubi

Bakti Kepada Kedua Orang Tua (Ibu-Bapak)

Puja dan puji syukur hanya pantas bagi Alloh,
Pemilik segala kelembutan, pemilik segala kebenaran,
Pemilik lautan rahasia, pemilik lautan tanpa tepi.

Dan sholawat serta salam kuperuntukkan junjunganku, Nabi besar Muhammad
SAW, yang melalui perantara beliau, tlah kukenal setetes air dari lautan
Islam.

Syukur pula kuucapkan, pada guruku yang telah dengan sabar membimbingku,
meski bebalnya otakku, dungunya diriku, dan kotornya hatiku.

Alloh berfirman,
QS:Luqman 14.
"Anisykurli waliwaalidaika ilaiyal Mashir"

artinya:
"hendaklah bersyukur kepadaKu dan kepada kedua orang tua (Ibu Bapakmu).
Hanya kepadaKulah kamu kembali"

Hadits Nabi," berbaktilah kepada Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudian ayahmu"

Sengaja kupilihkan pembahasan ini sebagai materi Pengajian Umum yang
pertama. Karena, bagaimanapun juga, titik awal kita di dunia ini, adalah
awal kelahiran kita melalui Ibu-Bapak.

Maka ingatkah kita akan kisah Yazid Buztham sang Raja para mistik ??
Ketika sampai pada pelajaran ayat ini, Yazid Bustham pulang ke rumah untuk
menemui Ibunya.
dan dia berkata,"Ibu, hatiku gelisah setelah mendengar ayat Alloh itu. Aku
tidak bisa membagi hatiku pada Ibu (orang tuaku) ataukah pada ALLOH, maka
mintakanlah pada ALLOH agar kewajibanku bakti pada-NYA ditiadakan, agar
dapatlah semata-mata aku berbakti kepadamu"
Ibunya yang bijaksana mengatakan,"Tidak Yazid, aku saja yang tidak meminta
kewajiban itu engkau kerjakan, agar engkau semata-mata dapat berbakti pada
ALLOH".

Maka di dalam cerita tentang Abu Yazid, justru dikisahkan kebaktiannya pada
Ibunya yang sungguh-sungguh.
Sampai-sampai beliau berkata,"Sesungguhnya, banyak yang aku dapatkan
pelajaran dari berbakti pada orang tua untuk kupergunakan berbakti pada
Alloh".

Ingatkah kita akan apa yang dikatakan sang Penyair,
Kahlil Gibran ???

Anak ibarat anak panah,
Kedua orang tua ibarat busur yang melepaskan.
Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orang tua,

tapi...tak masalah bila si anak melupakan ????

Orang tua kita itulah yang dijadikan jalan oleh ALLOH Ta'ala, kita wujud di
dunia ini.

Ingatlah kesusahan Ibu Kita:
1. Susah payah waktu mengandung kita selama 9 bulan 10 hari.
2. Susah payah waktu melahirkan,
sampai-sampai 'syahid'-lah hukumnya bila Ibu meninggal dunia saat
melahirkan.
3. Susah payah menjaga diri kita setelah kita lahir sampai dewasa.

Maka wajiblah syukur kepada orang tua kita meskipun orang tua itu bersifat
kufur, dholim, musyrik, apalagi orang mukmin.

Kita wajib benci kepada sifat kufur, dholim, syirik, akan tetapi janganlah
benci kepada orangnya.

Syukur kita kepada orang tua itulah BAKTI kepada ORANG TUA.

1. hendaklah sopan santun perkataan, tingkah laku kepada orang tua.
2. Janganlah berkata keras, janganlah berkata tidak sopan.
3. Cintailah orang tua.
4. Bantulah orang tua dengan fikiran, jiwa, tenaga, harta benda.
5. Ikutilah perintahnya, asal tidak bertentangan dengan perintah ALLOH.
6. Bila kita diperintah syirik, janganlah diikuti. Akan tetapi wajiblah
baik kepada orang tua.
7. Ingatlah!
Syukur kepada orang tua itu perintah Alloh. Apabila kita tidak bersyukur
kepada orang tua, artinya kita menentang perintah Alloh.
8. Apabila orang tua kita telah meninggal dunia, do'akanlah ruhnya.

Mudah-mudahan dapat rohmat Alloh. Dan peliharalah makamnya baik-baik

Photo Samarinda JADUL




JIKA BERKENAN, kami tunggu kiriman photo-photo SAMARINDA JADUL.

Terima kasih