Suatu ketika lensa kacamata saya pecah. Untuk beberapa waktu saya tidak bisa banyak beraktifitas di luar rumah. Sulit bagi saya berjalan karena mata saya yang kabur. Sehingga setelah lebih satu minggu, ketika saya sudah dapat mengganti kacamata saya dengan yang baru, saya kembali bisa melaksanakan aktivitas di luar rumah.
Tanpa kacamata, saya tidak bisa membaca tulisan dalam jarak beberapa meter. Apa yang ada di hadapan saya terlihat samar dan bahkan wajah orang lain tidak bisa saya kenal dengan jelas. Kacamata sudah menjadi kebutuhan inti bagi saya untuk beraktifitas. Tanpa kacamata, tidak banyak yang bisa saya lakukan dan pekerjaan saya tidak akan bisa terselesaikan dengan baik, dan tanpa kacamata saya ragu untuk berjalan di malam hari keluar rumah.
Dalam kehidupan di dunia ini, kita juga butuh kacamata, yang dengannya kita bisa membedakan antara yang benar dan salah, antara yang baik dan buruk, antara jalan yang berbahaya dan jalan yang selamat. Kacamata tersebut adalah Al-Qur`an dan sunnah Rasul. Seperti halnya kacamata yang punya dua lensa. Dengan memakai satu lensa, seseorang akan sulit untuk melihat dan beraktifitas dengan seimbang. Begitu juga dengan Al-Qur'an dan sunnah keduanya tidak bisa dipisahkan.
Selain Al-Qur'an dan sunnah ada kacamata hawa nafsu dan setan. Harganya murah, diobral dimana-mana, untuk mendapatkannya tidak sulit. Sebagian orang yang terpedaya lebih memilih memakai kacamata nafsu dan setan. Sehingga ia sering kali tertipu tanpa ia sadari. Apa yang sebenarnya berbahaya bagi dirinya, diperlihatkan indah ketika ia memakai kacamata hawa nafsu dan setan. Dan apa yang akan menyelamatkan bagi dirinya diperlihatkan setan membahayakan dirinya. Yang baik, menjadi terlihat buruk dan yang buruk terlihat sebaliknya.
Setiap manusia yang mendambakan kebahagiaan dan keselamatan hidup haruslah menjadikan Al-Qur`an dan sunnah sebagai pedoman. Di dalamnya telah dijelaskan segala perkara yang akan menyelamatkan dan diterangkan segala perilaku yang akan menyengsarakan. Di dalamnya ada aturan, perintah dan larangan. Melihat kehidupan dunia dengan menggunakan kacamata Al-Qur`an dan sunnah akan menjadikan kita selalu tepat dan bijak memilih dan menentukan langkah hidup. Kita tidak akan salah jalan dan salah memilih. Hanya dengan Al-Qur`an dan sunnah kita akan bisa selamat dalam perjalanan kita mengarungi samudera kehidupan ini.
Allah telah berfirman pada pembukaan surat Al-Baqarah, "Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur`an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) Mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur`an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS Al-Baqarah [2]: 1-5)
Tentang perintah mengikuti ajaran Rasul-Nya, Allah telah menerangkan, "... apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah..." (QS Al-Hasyr [59]: 7)
Rasulullah SAW juga menyebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., beliau bersabda, "Setiap orang dari umatku akan masuk sorga, kecuali yang enggan, para sahabat bertanya, "Siapakah yang enggan itu wahai Rasulullah?", Rasulullah menjawab, "Barangsiapa yang taat pada perintahku, akan masuk sorga, dan barangsiapa yang bermaksiat terhadap suruhanku, maka dia telah enggan." (HR. Bukhari).
Dalam kehidupan yang kita jalani, kita bisa menyaksikan orang-orang yang menggunakan kacamata hawa nafsu dan setan. Mereka begitu seenaknya menghalalkan segala sesuatu yang jelas telah diharamkan. Mereka berzina, berjudi, meminum khamar, membunuh, menipu, melakukan praktek hubungan sejenis, dan segala bentuk tindak kejahatan dan kriminal lainnya. Hati dan akal pikiran mereka telah tertutup. Sehingga bagi mereka yang baik dan halal itu adalah apa yang telah diperlihatkan baik dan halal oleh nafsu dan setan.
Sedangkan Allah SWT telah mengingatkan, "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu. Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. Dan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar diantara kamu. Maka, apakah kamu tidak mengerti? ( Yasin [36] : 60-62)
Bahkan Allah SWT mencela keras orang-orang yang suka mengikuti hawa nafsunya, firman-Nya, ""Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya tuhannya, apakah engkau akan menjadi pelindungnya? Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya." (QS Al-Furqan [25]: 43-44)
Saat ini kerusakan tidak hanya terbatas pada akhlak dan moral tapi sudah meluas pada kerusakan ilmu, amal ibadah dan akidah. Orang-orang yang berpaham liberal, plural, sekuler sudah menyebar di berbagai tempat. Mereka telah banyak menduduki peran-peran penting di pemerintahan dan institusi pendidikan islam.
Orang-orang tersebut menggunakan kacamata hawa nafsu dan setan. Sehingga kita bisa melihat, bahwa mereka selalu memunculkan ide-ide dan pemikiran-pemikiran yang jelas-jelas bertentangan dengan pemahaman islam yang benar, sebagaimana yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAW dan para pendahulu kita dari para salafus soleh.
Bertopang pada akal semata, tidaklah cukup, akal sangat terbatas kemampuannya. Dan bergantung pada mata kita juga tidaklah cukup, mata kita juga sangat terbatas kemampuannya untuk melihat. Dengan lensa Al-Qur`an dan sunnah segala sesuatu akan terlihat sangat jelas dan jernih. Kita akan bisa membedakan antara yang haq dengan yang bathil, antara jalan yang berbahaya dan yang akan menyelamatkan kita. Kita tidak akan pernah tertipu. Kita juga akan bisa memilih dengan tepat. Sehingga dengan demikian kehidupan yang kita jalani di dunia tidak akan menjadi sia-sia.
Dari itu, jangan salah pilih memakai kacamata, karena kesalahan kita memilih kacamata akan berakibat fatal bagi keselamatan diri kita. Pilih lah kacamata yang akan menjelaskan pada kita bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah itu adalah salah, dan yang akan menerangi langkah hidup kita di tengah gemerlapnya kehidupan dunia ini . Wallahul musta'an wa a`lam.
Salam Ramadhan dari Kairo,
marif_assalman@yahoo.com www.marifassalman.multiply.com
0 komentar:
Posting Komentar